Monday, September 27, 2010

Mengenal Resource Description and Access (RDA)

Anglo-American Catalogung Rules atau yang dikenal dengan AACR merupakan suatu standard pengatalogan deskriptif yang dipakai oleh banyak negara dan telah diterjemahkan ke dalam 24 bahasa. Keberadaan AACR akan digantikan oleh sebuah standar baru yang dinamakan Resource Description and Access atau RDA. RDA akan diterapkan di Australia, Selandia Baru, Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat. RDA juga akan diadopsi oleh Jerman dan Perancis yang saat ini masih menggunakan bahasa pengatalogan deskriptif tersendiri.

RDA dikembangan sebagai sarana pengatalogan generasi baru yang didesain untuk dunia digital. RDA akan berisi instruksi untuk pendeskripsian semua jenis material, termasuk versi digital dan online. RDA dirilis sebagai web-based tools yang didesain untuk kebutuhan dunia digital dan bisa di-customise sesuai dengan besar-kecilnya perpustakaan, jenis perpustakaan, dan kebijakan perpustakaan masing-masing. Meskipun terdapat banyak perubahan signifikan, RDA dibangun di atas fondasi AACR yang telah lama digunakan oleh pustakawan sebagai content standard untuk menghasilkan jutaan records di seluruh dunia sejak diterapkan lebih dari beberapa dekade.

Mengapa RDA?
AACR yang selama ini digunakan sebagai standard pengatalogan disusun berdasarkan pengkategorian jenis bahan pustaka. Dalam AACR ada bab-bab khusus untuk buku, terbitan berseri, sound recording, motion pictures, electronic resources, dan lain sebagainya. Struktur masing-masing bab dibuat berdasarkan 8 area yang ada dideskripsikan dalam ISBD. Saat ini, perbedaan jenis pustaka semakin bias seiring perkembangan teknologi informasi dan multimedia.

AACR dikembangkan di era katalog kartu dan banyak terminologi dalam AACR yang digunakan saat ini masih merefleksikan situasi tersebut, seperti misalnya “heading”, “main entry”, dan “added entry”. Modifikasi istilah sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini dianggap belum cukup untuk menjadikan AACR relevan dengan dunia digital.

RDA dibuat berdasarkan model konseptual Functional Requirements for Bibliographic Records (FRBR), Functional Requirement for Authority Data (FRAD), dan Functional Requirement for Subject Authority Records (FRSAR). Model ini menggunakan konsep entities, relationship, dan attributes yang dikembangkan oleh IFLA. Model konseptual dipandang lebih relevan di era informasi saat ini karena dapat membantu memahami domain yang digambarkan. Dalam RDA, tugas seorang cataloger antara lain :
  1. Mengidentifikasi dan mendefisinikan hal-hal yang penting (entities)
  2. Mengidentifikasi dan mendefinisikan hubungan (relationship) antar entities
  3. Mengidentifikasi dan mendefinisikan attributes yang merupakan karakter dari entities.
Sebagai contoh, dalam record RDA, untuk menjelaskan relationship antar entities, cataloger dapat menambahkan informasi tambahan, misalnya “The fellowship of the ring” memiliki sequel “the two towers”; atau mendefinisikan Frank Seiberling adalah pendiri Goodyear Tire and Rubber Co.

Struktur RDA
RDA dikelompokan menjadi tiga unsur, yakni, FRBR, FRAD, dan FRSAR. Functional Requirements for Authority Requirements (FRBR) terdiri dari:
Grup 1, produk intelektual atau karya artistik
Grup 2, Individu atau badan korporasi yang bertanggung jawab atas entities grup 1
Grup 3, Subjek

Entities Grup 1 berkaitan dengan bibliographic record di mana dua entities abstrak merefleksikan isi suatu karya, yakni work dan expression, sedangkan dua entities konkrit merefleksikan format, yakni manifestation dan item. Istilah work, expression, manifestation, dan item digunakan untuk memperjelas istilah membingungkan yang ada di dalam standard pengatalogan, misalnya, ketika kita mendefinisikan “buku” sebagai objek fisik yang merupakan kumpulan kertas terjilid, maka RDA menyebutnya sebagai “item”. Ketika kita mengatakan buku sebagai jenis bahan publikasi yang berada di toko buku dan memiliki ISBN, RDA menyebutnya sebagai “manifestation”.



Ketika kita mendapatkan suatu buku yang merupakan penerjemahan atau variasi dari karya seseorang, RDA menyebutnya sebagai “expression”. Dan ketika kita mengatakan buku sebagai konsep isi yang menjadi dasar bagi karya-karya lain dalam berbagai versi bahasa atau ide-ide seseorang dalam sebuah buku, RDA menyebutnya sebagai “work.”

Bila didefinisikan lebih lanjut, Work adalah karya intelektual atau artistic seseorang yang masih merupakan entitas abstrak, misalnya LOTR oleh Tolkien. Expression adalah realisasi suatu karya dalam format tertentu, misalnya suatu bahasa. Seperti juga Work, Expression masih merupakan konsep abstrak. Manifestation adalah perwujudan fisik dari expression suatu karya. Misalnya seluruh edisi LOTR di edit oleh Harold Bloom dan diterbitkan Roundhouse tahun 2001. Manifestation direpresentasikan dalam bibliographic record. Sedangkan Item adalah eksemplar dari Manifestation, atau biasa yang disebut sebagai copy.

Entitas grup 2 adalah penanggung jawab intelektual atau konten artistic dari suatu karya atau expression; penanggung jawab produksi fisik atau distribusi dari manifestation; penanggung jawab kepemilikan suatu item.

Entities grup 2 (FRAD) terdiri dari Person, Family, dan Corporate Body. Person didefinisikan sebagai orang (person) yang ditetapkan atau diadopsi oleh individu atau kelompok. Nama yang didefinisikan dalam deskripsi bibliografis belum tentu nama asli dari individu bersangkutan karena kemungkinan pemakaian satu atau banyak pseudonyms yang digunakan oleh seseorang. Person attributes, antara lain, tanggal (kelahiran, kematian, aktivitas), titel, gelar, gender, tempat (kelahiran, kematian, kediaman), bahasa, aktivitas, elemen informasi lainnya (saint, jr.)

Family didefinisikan sebagai kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang memiliki hubungan keluarga secara langsung maupun karena ikatan pernikahan, adopsi, perserikatan ataupun atas dasar status hukum yang sama, atau mereka yang menyatakan dirinya sebagai keluarga. Family attributes, antara lain, jenis keluarga (clan, dinasti), tanggal yang berasosiasi dengan keluarga, tempat (kediaman, asosiasi), aktivitas, sejarah keluarga.

Sedangkan corporate body dijelaskan sebagai sebuah organisasi atau kelompok individu dan atau organisasi yang mengidentifikasikan dirinya dengan sebuah nama khusus sebagai nama dari sebuah kesatuan atau unit. Corporate body attributes, antara lain, tempat (lokasi), tanggal (kapan mulai aktif), bahasa, alamat, aktivitas, sejarah, informasi lainnya (status hukum, qualifiers).




Entities grup 3 (FRSAR) terdiri dari concept, object, event, dan place. Concept merupakan ide atau buah pikiran yang bersifat abstrak yang bisa diperluas atau dipersempit, misalnya teori, teknik, proses, praktek, dsb. Object didefinisikan sebagai sebuah materi, baik bergerak maupun tidak bergerak yang merupakan ciptaan manusia atau terjadi secara alamiah, misalnya bangunan, kendaraan, tumbuhan, dsb. Event didefinisikan sebagai sebuah tindakan atau kejadian yang menjadi subjek, misalnya kejadian sejarah, periodisasi waktu, dsb. Sedangkan place diartikan sebagai sebuah lokasi baik historis maupun saat ini, di bumi maupun tidak di bumi, misalnya kota, sungai, gunung, planet, dan lain sebagainya.

Perubahan siginfikan lain yang ada di RDA jika dibandingkan pendahulunya adalah RDA mengkonsultasikan pengembangan sistem kategorisasi dengan perpustakaan dan industri penerbitan. Kategorisasi ini akan menghapus istilah GMDs dan SMDs yang digunakan dalam AACR dengan menggantinya dengan tiga elemen terpisah : media category, type of carrier, dan type of content. Pada RDA penekanan pada relationships juga diutamakan, antara lain: 1. Hubungan antara entities FRBR dengan resource tersebut, 2. Hubungan karya intelektual antara yang satu dengan yang lainnya, 3. Hubungan antara suatu karya dan penciptanya, 4. Hubungan persons, families, dan corporate bodies.

(disarikan dari berbagai sumber)

4 comments: